Senin, 22 Juni 2015

Perubahan Gerakan Sosial ( GNOTA - Gerakan Nasional Orang Tua Asuh )

     Perubahan Sosial secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya struktur/tatanan didalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat.Teori dan Pengertian Perubahan Sosial Pada dasarnya setiap masyarakat yang ada di muka bumi ini dalam hidupnya dapat dipastikan akan mengalami apa yang dinamakan dengan perubahan-perubahan. Adanya perubahan-perubahan tersebut akan dapat diketahui bila kita melakukan suatu perbanding­an dengan menelaah suatu masyarakat pada masa tertentu yang kemudian kita bandingkan dengan keadaan masyarakat pada waktu yang lampau. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat,pada dasarnya merupakan suatu proses yang terus menerus, ini berarti bahwa setiap masyarakat pada kenyataannya akan mengalami perubahan-peru­bahan. Tetapi perubahan yang terjadi antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain tidak selalu sama. Hal ini dikarenakan adanya suatu masyarakat yang meng­alami perubahan yang lebih cepat bila dibandingkan dengan masyarakat lainnya. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan-perubahan yang tidak menonjol atau tidak menampakkan adanya suatu perubahan. Juga terdapat adanya perubahan-perubahan yang memiliki pengaruh luas maupun terbatas. Di samping itu ada juga perubahan-perubahan yang prosesnya lambat, dan perubahan yang berlangsung dengan cepat. perubahan juga bisa terjadi pada suatu gerakan sosial seperti perubahan pada gerakan
GNOTA ( gerakan nasional orang tua asuh ).

Gerakan sosial itu sendiri lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya ketidakadilan dan sikap sewenang-wenang terhadap rakyat. Dengan kata lain gerakan sosial lahir sebagai reaksi terhadap sesuatu yang tidak diinginkannya atau menginginkan perubahan kebijakan karena dinilai tidak adil. Biasanya gerakan sosial seperti itu mengambil bentuk dalam aksi protes atau unjuk rasa di tempat kejadian atau di depan gedung dewan perwakilan rakyat atau gedung pemerintah. Setelah Mei 1998, gerakan sosial semakin marak dan ketidakadilan atau ketidakpuasan yang muncul jauh sebelum 1998 dibongkar untuk dicari penyelesaiannya. Situasi itu menunjukkan bahwa dimana sistem politik semakin terbuka dan demokratis maka peluang lahirnya gerakan sosial sangat terbuka. 
Berbagai gerakan sosial dalam bentuk LSM dan Ormas bahkan Parpol yang kemudian menjamur memberikan indikasi bahwa memang dalam suasana demokratis maka masyarakat memiliki banyak prakarsa untuk mengadakan perbaikan sistem atau struktur yang cacat. Dari kasus itu dapat kita ambil semacam kesimpulan sementara bahwa gerakan sosial merupakan sebuah gerakan yang lahir dari dan atas prakarsa masyarakat dalam usaha menuntut perubahan dalam institusi, kebijakan atau struktur pemerintah. Di sini terlihat tuntutan perubahan itu biasanya karena kebijakan pemerintah tidak sesuai lagi dengan konteks masyarakat yang ada atau kebijakan itu bertentangan dengan kehendak sebagian rakyat.Karena gerakan sosial itu lahir dari masyarakat maka kekurangan apapun di tubuh pemerintah menjadi sorotannya. Jika tuntutan itu tidak dipenuhi maka gerakan sosial yang sifatnya menuntut perubahan insitusi, pejabat atau kebijakan akan berakhir dengan terpenuhinya permintaan gerakan sosial. Sebaliknya jika gerakan sosial itu bernafaskan ideologi, maka tak terbatas pada perubahan institusional tapi lebih jauh dari itu yakni perubahan yang mendasar berupa perbaikan dalam pemikiran dan kebijakan dasar pemerintah.




        Salah satu gerakan sosial yang ada diindonesia ini adalah GNOTA ( Gerakan Nasional Orang Tua Asuh ). Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (di kemudian hari populer di-sebut GNOTA) dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia di Pucanggading, Demak, pada tanggal 29 Mei 1996, bersamaan dengan peresmian Televisi Republik Indonesia Stasiun Jawa Tengah. Pada saat yang bersamaan, diresmikan pula rumah susun Banjardowo dan Panti Wredha Pucanggading.


     GNOTA lahir dalam rangka mendukung pelaksanaan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun (Wajar Dikdas 9 Tahun). Program ini dipayungi oleh Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 1994 (selanjutnya disingkat Inpres 1/1994) tentang Wajib Belajar Pendidikan Dasar. Kata “9 tahun”  yang ditambahkan di belakang kalimat Wajar  Dikdas dimaksudkan untuk menegaskan perbedaannya dengan Program Wajar Dikdas yang dicanangkan oleh Presiden RI pada tanggal 2 Mei 1984. Wajar Dikdas yang dicanangkan tanggal 2 Mei 1984 adalah Wajar Dikdas 6 Tahun (setara dengan lulusan sekolah dasar/ madrasah ibtidaiyah). Berdasarkan Inpres 1/1994, anak-anak usia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar di satuan-satuan pendi-dikan milik Pemerintah atau Masyarakat/Swasta sampai yang bersang-kutan menamatkan pendidikan sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah plus sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah.

      Fakta di masyarakat ternyata, tidak semua orang tua yang me-mimiliki anak usia 7-15 tahun mampu menyekolahkan anaknya setara dengan pendidikan dasar 9 tahun tersebut. Statistik waktu itu melansir angka sekitar 6 juta anak. Pada sisi lain, dana Pemerintah ketika itu sangat terbatas, pada hal Wajar Dikdas 9 Tahun dipandang sangat urgen. Salah satu faktor yang dijadikan pertimbangan kemendesakan Wajar Dikdas 9 Tahun adalah globalisasi yang menuntut tersedianya sumber daya manusia Indonesia (utamanya generasi mudanya) yang  lebih berkualitas. Program Wajar Dikdas 9 Tahun dipercaya sebagai salah satu solusi utama untuk memacu kualitas bangsa dalam percaturan dunia.

      Lahirlah kemudian ide yang dikemas dengan nama Gerakan Na-sional Orang Tua Asuh. Prinsipnya, ide ini ingin menggerakkan partisipasi masyarakat (utamanya “dana”) guna mensubsidi anak-anak dari keluarga kurang mampu, agar anak-anak mereka mampu mena-matkan/lulus pendidikan dasar 9 tahun.

      GNOTA sebagai gerakan sosial. Tapi ada baiknya kita melihat profil dan sejarah dari GNOTA. GNOTA (Gerakan Nasional Orang Tua Asuh) adalah gerakan sosial masyarakat yang dibentuk melalui instruksi Presiden pada 29 Mei 1996 di Semarang. Organisasi sosial atau gerakan sosial ini bersifat nirlaba, independen dan transparan. Gerakan sosial ini didasarkan pada ketidakmampuan anak yang tidak mampu melanjutkan pendidikan dasarnya untuk kemudiannya diberi bantuan yang ditujukan untuk melanjutkan wajib pendidikan dasar selama 9 tahun. Memang pada dasarnya sebelumnya ada fakta yang menuliskan bahwa seharusnya negara menjamin untuk menyediakan pendidikan dasar tapi pada kenyataan terjadi ketidakmampuan dalam penyediaan pendidikan dasar selama 9 tahun.Secara singkat GNOTA memberi bantuan seperti alat tulis, buku tulis, buku pelajaran, biaya pendidikan, seragam, dan sebagainya.

     GNOTA pada awal terbentuknya tidak serta merta mencamtumkan untuk membantu wajib pendidikan selama 9 tahun. Pada awalnya instruksi Presiden hanya mengarahkan GNOTA untuk membantu wajib pendidikan selama 6 tahun pada 1996. Pada tahun berikutnya ditingkatkan menjadi wajib pendidikan dasar selama 9 tahun. Gerakan ini bertujuan untuk melakukan pemerataan dalam pendidikan dasar selam 9 tahun di seluruh penjuru Indonesia. Munculnya GNOTA ini sangat membantu dalam meningkatkan motivasi untuk siswa semangat belajar. Karena hal – hal yang sebulumnya menjadi penghambat sudah diakomodir oleh GNOTA. Pada 10 November 1999 terjadi peningkatan status GNOTA yang semula hanya Lembaga kemudian menjadi Yayasan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan penyesuaian anggaran dasar dalam GNOTA agar sesuai dengan UU no.16 tahun 2001 tentang Yayasan.

            Dalam pergerakannya GNOTA memiliki dua fokus pergerakan yaitu Pendidikan serta Kemanusiaan. Dalam kedua bidang ini, kami ingin meningkatkan kesadaran serta tanggung jawab sosial untuk mendukung Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Indonesia. Memang fokus utama dalam GNOTA adalah daerah terpencil di Indonesia dengan tujuan supaya pendidikan dasar 9 tahun dapat tercapai. Yayasan GNOTA ini juga memberi orang tua asuh dengan tujuan menjamin fokus belajar anak agar mencapai pendidikan wajib selama 9 tahun. Yayasan GNOTA merupakan organisasi sosial yang profesional, bertanggungjawab serta memiliki reputasi sangat baik dengan jaringan serta hubungan kerja yang luas, mulai dari pemerintah pusat hingga desa-desa di seluruh Indonesia.
            Sekarang saya akan membahas program – program apa saja yang ditawarkan oleh GNOTA. Berikut daftar program beserta penjelasannya:

1. Satu demi Satu     Seandainya setiap orang mau membantu satu anak saja, maka tidak akan ada lagi ada anak Indonesia yang berhenti sekolah karena masalah ekonomi. Hanya dengan mendonasikan Rp198.000/tahun untuk anak-anak Sekolah Dasar dan Rp258.000/tahun untuk anak-anak Sekolah Menengah Pertama, kita dapat bersama-sama memberikan seorang anak harapan yang lebih baik akan masa depannya. Orang tua asuh dapat memilih paket program bantuan 3 tahun (Sekolah Dasar), 6 tahun (Sekolah Dasar) atau 3 tahun (Sekolah Menengah Pertama).

2. Gallery of Hope      Merupakan inisiatif dari pendukung GN-OTA dimana The Gallery of Hope memajang serta memamerkan sejumlah kerajinan, tenunan, batik cantik, serta hasil karya di berbagai daerah di Indonesia . Seluruh keuntungan dari penjualan diberikan kepada GN-OTA. Bekerja sama dengan pengusaha kecil lokal, sehingga dapat sekaligus meningkatkan pendapatan mereka agar mereka dapat membiayai anak-anaknya untuk terus bersekolah.

3. Sound of Hope     Bekerja sama dengan Saung Angklung Mang Udjo, kami menyediakan angklung untuk mengajarkan musik kepada anak-anak. Untuk menciptakan musik yang indah, solidaritas, disiplin dan kerja sama yang baik dengan orang lain adalah pelajaran yang sangat berharga untuk anak. Hanya dengan biaya Rp13.000.000,-, paket donasi ini termasuk 80 buah angklung, 5 hari pelatihan yang intens untuk 2 orang guru musik, termasuk makanan dan penginapan, lembaran partitur, transportasi serta penyerahan angklung kepada sekolah.

4. Travel of Hope      Kami mengajak masyarakat untuk ikut berjalan dan berwisata bersama kami ke sekolah-sekolah yang menerima donasi agar dapat merasakan dan mengalami langsung, pengalaman philantropis dan sekaligus menikmati pemandangan Indonesia yang indah serta mencicipi berbagai makanan khas lokal.

5. Pundi of Hope      Kami berusaha menyebarkan semangat berbagi kepada anak-anak dengan mengajak anak-anak dari keluarga mampu untuk membeli pundi celengan untuk anak-anak asuh. Anak dari keluarga mampu akan belajar menabung dan menyisihkan uangnya untuk dimasukkan ke dalam pundi celengan. Saat pundi celengan sudah penuh, mereka akan mendonasikan kepada anak asuh, supaya tetap dapat bersekolah. Program ini merupakan proses pembelajaran untuk saling membantu agar seluruh anak-anak Indonesia dapat bersekolah.

6. Friend of Hope      Atau lebih sering kita sebut Sahabat GN-OTA, merupakan relawan-relawan dari berbagai latar belakang profesional yang bergabung untuk membantu dan mendukung program yayasan dengan keahlian mereka.

7. Alms of Hope      Para donatur dapat mendistribusikan zakat, dana atau sumbangan sesuai keyakinan agamanya melalui kami. GN-OTA akan menerima sumbangan dengan jumlah berapapun dan menggabungkannya dengan sumbangan dari donatur lain untuk kemudian digunakan sebagai bantuan pendidikan bagi anak asuh.

 8. CSR for Education
     Bekerja sama dengan perusahaan untuk menjalankan program-program Corporate Sosial Responsibility, khususnya di bidang pendidikan. Perusahaan dapat berdonasi melalui GN-OTA untuk membantu meberikan bantuan pendidikan kepada anak-anak asuh. Di area produksi perusahaan atau wilayah lain yang memerlukan bantuan.

            Dengan adanya GNOTA diharapkan dapar merangkul anak – anak Indonesia. GNOTA mengajk dan merangkul organisasi lokal dan nasional untuk melobi badan legislatif demi suatu visi untuk mengajak lebih memperhatikan pendidikan anak Indonesia secara serius. Dengan bantuan dan program kerja bentukan GNOTA harapan besar tercurah dari orang tua asuh untuk dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak – anak Indonesia

Ini kegiatan GNOTA yang melibatkan artis ternama Indonesia :


     GNOTA kini juga ada yang menyalurkan bantuan lewat media sosial. GNOTA (Gerakan Nasional Orang Tua Asuh) Goes Online adalah suatu program yang dibuat dalam bentuk situs web resmi untuk memudahkan siapa saja menjadi orang tua asuh secara online.
 
    GNOTA Goes Online tidak menggantikan situs resmi GNOTA yang sudah ada, tetapi keberadaannya justru semakin melengkapi dan membuat situs web resmi GNOTA menjadi lebih atraktif dan efektif. Atraktif karena program ini dapat menjadi sarana komunikasi yang efektif antara orang tua asuh dengan lembaga GNOTA sendiri, dalam mengetahui perkembangan anak asuh. Program ini juga efektif karena membantu mereka yang ingin menjadi orang tua asuh namun sibuk, agar dapat tetap berperan menjadi orang tua asuh hanya dengan membuka situs ini.
Seperti dijabarkan dalam pengertian di atas dan disebutkan pula dalam tag linenya, program ini dibuat untuk memudahkan siapa saja yang ingin menjadi orang tua asuh. Para orang tua dan profesional, dapat menggunakan secara maksimal situs ini untuk mengetahui perkembangan anak yang diasuhnya itu tanpa perlu khawatir akan kesibukannya sehingga merasa tidak sempat berperan aktif menjadi orang tua asuh.

      Situs web ini menyediakan fasilitas komunikasi yang lengkap dan mudah untuk dijalani, mulai dari pertama bergabung menjadi orang tua asuh, memilih profil anak yang akan diasuh, melakukan pembayaran sebagai dana pendidikan dan pengasuhan, sampai mengikuti perkembangan anak asuhnya tersebut.Semuanya ini dibuat semata-mata untuk memudahkan siapa saja yang tergerak hatinya untuk mengasuh anan-anak yang layak dibantu.
  • Manfaat GNOTA Goes Online
Seiring dengan pembutannya yang lebih atraktif dan bersifat melengkapi situs web yang lama, GNOTA Goes Online juga dapat memberikan banyak manfaat pada saat proses implementasinya, antara lain:
1. Orang tua asuh dapat mengetahui perkembangan anak yang diasuhnya secara terperinci tanpa harus bertatap muka dengan anak asuhnya tersebut, apabila orang tua asuh berada dalam kondisi sibuk.
Secara terperinci perkembangan anak akan disampaikan lewat informasi mengenai perkembangan pendidikannya, prestasi belajarnya, serta proses belajar yang sedang diembannya. Tentu saja orang tua asuh yang ingin mengunjungi anak asuhnya juga dapat diatur pertemuannya dengan bantuan pihak GNOTA.

2. Memudahkan penyaluran dana secara lebih terkredibel.
Proses pembayaran dana pendidikan dan pengasuhan dapat lebih terpercaya karena situs ini resmi diakui oleh pihak GNOTA serta perkembangannya selalu diperhatikan. Para calon orang tua asuh dapat lebih mantap akan penyaluran dana yang dilakukannya, ke lembaga yang memang merupakan tangan yang tepat.

3. Adanya transparansi atau keterbukaan dalam penggunaan dana, baik dana pendidikan maupun pengasuhan.
Data-data dalam situs web ini selalu diperbaharui dan ditampilkan dalam bentuk yang aman untuk dijadikan informasi bagi pihak-pihak yang berkaitan. Misalnya saja, orang tua asuh A dapat mengakses informasi mengenai pemakaian dana untuk anak asuhnya, dijabarkan pendistribusian dananya.

4. Sebagai sarana komunikasi yang efisien antara orang tua asuh dengan GNOTA.
Komunikasi dapat lebih terjalin lewat informasi yang disajikan. Efisiensi tercipta ketika orang tua asuh tidak perlu bertatap muka untuk dapat mengetahui perkembangan anak yang diasuhnya serta informasi dari pihak GNOTA.

5. Mempererat hubungan antara orang tua asuh, anak asuh, dan GNOTA.
GNOTA Goes Online membuka kesempatan bagi orang tu asuh serta GNOTA untuk mengetahui informasi sebanyak-banyaknya mengenai program orang tua asuh, sehingga mampu mempererat hubungan orang tua asuh dengan anak asuhnya serta GNOTA, sebagai lembaga yang menaunginya.
  
 
     jika dikaitkan dengan beberapa teori gerakan sosial ini disebut adalah tindakan atau agitasi terencana yang dilakukan oleh suatu kelompok masyarakat yang disertai program. Secara teoritis Gerakan Sosial merupakan sebuah gerakan yang lahir dari dan atas prakarsa masyarakat dalam usaha menuntut perubahan dalam institusi, kebijakan atau struktur pemerintah. Di sini terlihat tuntutan perubahan itu biasanya karena kebijakan pemerintah tidak sesuai lagi dengan konteks masyarakat yang ada atau kebijakan itu bertentangan dengan kehendak sebagian rakyat. Karena gerakan sosial lahir dari masyarakat maka kekurangan apapun ditubuh pemerintah menjadi sorotannya. Dari literatur defenisi tentang gerakan sosial, adapula yang mengartikan gerakan sosial sebagai sebuah gerakan yang anti pemerintah dan juga pro pemerintah. Ini berarti tidak selalu gerakan sosial itu muncul dari masyarakat tapi bisa juga hasil rekayasa para pejabat pemerintah atau penguasa. 
 
     Jurgen Habermas, sebagaimana dikutip oleh Pasuk Phongpaichit (2004) menyatakan bahwa Gerakan Sosial hubungan defensive individu- individu untuk melindungi ruang publik dan private mereka dengan melawan serbuan dari sistem negara dan pasar.
 
     Anthony Giddens menyatakan Gerakan Sosial sebagai upaya kolektif untuk mengejar kepentingan bersama atau gerakan mencapai tujuan bersama atau gerakan bersama melalui tindakan kolektif (action collective) diluar ruang lingkup lembaga-lembaga yang mapan. Sedangkan Mansoer Fakih menyatakan bahwa Gerakan Sosial dapat diartikan sebagai kelompok yang terorganisir secara tidak ketat dalam rangka tujuan sosial terutama dalam usaha merubah struktur maupun nilai sosial. Sejalan dengan pengertian Gerakan Sosial di atas, Herbert Blumer merumuskan Gerakan Sosial sebagai sejumlah besar orang yang bertindak bersama atas nama sejumlah tujuan atau gagasan. Robert Misel dalam bukunya yang berjudul Teori Pergerakan Sosial mendefenisikan Gerakan Sosial sebagai seperangkat keyakinan dan tindakan yang tak terlembaga yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk memajukan atau menghalangi perubahan dalam masyarakat. Tetapi, David Meyer dan Sidney Tarrow, dalam karya mereka Social Movement Society (1998). Memasukkan semua ciri yang sudah disebutkan di atas dan mengajukan sebuah definisi yang lebih inklusif tentang Gerakan sosial, yakni: Tantangan-tantangan bersama, yang didasarkan atas tujuan dan solidaritas bersama, dalam interaksi yang berkelanjutan dengan kelompok elite, saingan atau musuh, dan pemegang otoritas.
 
 
 
 
DAFTAR PUSTAKA :
http://thomas-b-p-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-78385Gerakan%20Sosial%20dan%20Politik%20Identitas-GNOTA%20sebagai%20Gerakan%20Sosial%20Masyarakat.html 
https://ro-ro.facebook.com/PusatBeritaUnikDanMenarik/posts/368445493350898 
Bruce J Cohen, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Rineka Cipta, 1992.

1 komentar:

  1. MGM Resorts International (MGM) announces partnership of
    MGM Resorts International (MGM) has 양산 출장샵 announced its partnership 광명 출장샵 with MGM Resorts 화성 출장마사지 International (MGM). 남원 출장안마 a recent report 당진 출장샵 by the World

    BalasHapus